Minggu, 23 November 2014

Pohon Lokal untuk Menata Ruang dan Menghijaukan Kampus Undana: (2) Jenis-jenis Pohon Lokal Tahan Kering

Kawasan lahan kering kepulauan beriklim semiringhkai seperti halnya Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai banyak jenis tumbuhan tahan kering yang berbunga semarak pada pada musim kemarau. Karena itu, sangat mengherankan bila untuk membuat taman dan menghijaukan kampus Undana harus digunakan jenis-jenis tumbuhan impor semacam cemara india (Polyalthia longifolia Sonn.) dan palem putri (Adonidia merrillii (Becc.) Becc.), kalau bukan untuk kepentingan tertentu di luar sekedar membuat taman atau melakukan penghijauan. Karena jenis-jenis tumbuhan yang digunakan merupakan jenis-jenis introduksi asal kawasan basah maka pada musim kemarau harus disiram setiap hari. Kalau saja yang ditanam adalah jenis-jenis tumbuhan lokal lahan kering maka penyiraman dapat dikurangi. Hanya saja, untuk membuat taman dan melakukan penghijauan dengan menggunakan jenis-jenis tumbuhan lokal saat ini sulit dapat dilakukan melalui mekanisme tender sebab belum ada pengusaha yang menyediakan anakan jenis-jenis tumbuhan tersebut.

Dalam berbagai kesempatan bertemu, Pembantu Rektor I (PR I) Dr. David Pandie, MS, berulang kali menyampaikan agar kampus Undana ditanami dengan jenis-jenis tumbuhan asli NTT yang lebih dapat beradaptasi terhadap kekeringan daripada jenis-jenis tumbuhan introduksi. PR I bahkan menyebutkan berbagai jenis tumbuhan lokal yang kini semakin seulit ditemukan sehingga perlu ditanam di kampus sebagai upaya untuk melakukan konservasi ex situ. Untuk itu PR I menugaskan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Arboretum dan Cendana (Puslitbang Arboretum dan Cendana), Dr. Ir. M. Kasim, MP,  bersama Dr. Ir. Mahmuddin Nur, MSi., dan Nixon Rammang, SHut., MSi., untuk mengkoordinasikan lokasi pembibitan dan lokasi penanaman menjelang musim hujan 2014/2015 ini. Begitu seriusnya PR I ingin menanam jenis-jenis pohon lokal di dalam kampus, sampai-sampai menyebut nama umum dalam bahasa Kupang sejumlah jenis tumbuhan lokal kepada saya untuk membantu mengidentifikasi.

Kebetulan saya juga lebih menyukai jenis-jenis tumbuhan lokal dibandingkan dengan jenis-jenis tumbuhan introduksi. Karena itu, meskipun saya tidak tahu banyak mengenai soal mengidentifikasi ini, saya berusaha membantu PR I dengan bertanya ke sana ke mari. Dari banyak bertanya dan membaca referensi, saya berhasil mengidentifikasi sejumlah jenis pohon lokal yang menghasilkan bunga semarak atau mempunyai tajuk dan buah unik dan menarik yang tidak kalah dengan jenis-jenis introduksi. Saya urutkan berdasarkan nama ilmiahnya sebagai berikut:
  • Alstonia scholaris (L.) R. Br., nama lokal hau sao, lete (Meto), kariti mutih (Tetun); pohon besar dengan tajuk rapat menjulang selalu hijau, menghasilkan bunga putih dan wangi pada ketiak daun ranting.
  • Alstonia spectabilis R.Br., nama lokal pole, poel muti, poel tasa, pore (Meto), pohon sedang agak meranggas dengan tajuk terbuka, menghasilkan bunga putih dan wangi pada ujung ranting.
  • Bauhinia malabarica Roxb., nama lokal masi (Meto), kanfaek (Marae), kenfaik (Tetun), deskripsi dan foto, pohon sedang dengan tajuk rapat selalu hijau, berbunga putih atau berwarna-warni.
  • Bombax ceiba L., nama lokal nene, nek aem (Meto), kapuk hutan, pohon madu (Kupang), kian (tetun), deskripsideskripsi dengan foto, galeri foto1galeri foto2, galeri foto3, pohon besar gugur daun dengan pertumbuhan tinggi menjulang dan percabangan mendatar, batang berduri tempel, berbunga semarak merah mnyala pada musim kemarau, cabang mendatarnya lazim menjadi tempat lebah membuat sarang sehingga disebut pohon madu.
  • Caesalpinia sappan L., nama lokal hau kiskase, keskase, kiskase (Meto), ai samara, ai semara (Tetun), deskripsi dan foto, pohon kecil dengan batang berduri kayu, berbunga kuning semarak, merupakan tumbuhan obat dan kayu batangnya dapat digunakan sebagai alternatif teh.
  • Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw., nama lokal ?, deskripsi dengan foto, foto galeri, perdu sampai pohon kecil selalu hijau dengan batang berduri tempel, menghasilkan bunga berwarna-warni sepanjang tahun.
  • Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson, nama lokal kanangka (Meto), ai nangka (Tetun), deskripsi, pohon sedang sampai besar, meranggas pada musim kemarau, tajuk dengan cabang mendatar, menghasilkan bunga wangi dan buah yang disukai oleh burung jenis tertentu.
  • Cassia fistula L., nama lokal nikis, nikse (Meto), arus (Marai), nain-nain (Helong), ai lalima (Tetun), deskripsideskripsi dengan fotogaleri foto1galeri foto2, galeri foto3, pohon berukuran sedang dengan tajuk meninggi jarang, meranggas, menghasilkan bunga berwarna kuning sangat semarak pada musim kemarau.
  • Cassia javanica L., terdiri atas 3 anak jenis, Cassia javanica subsp. bartonii F.M.Bailey, Cassia javanica subsp. nodosa (Roxb.) K.Larsen & S.S.Larsen, dan Cassia javanica subsp. pubiflora (Merr.) K.Larsen, nama lokal bune, buni (Meto), kakeu, ait kakeu (Tetun), deskripsi, deskripsi dengan foto, galeri foto, pohon sedang sampai besar dengan percabangan menyebar, menghasilkan bunga merah muda bersemu putih sangat semarak pada musim kemarau.
  • Clausena excavata Burm.f., nama lokal penpen metan, taunai metan, tunais (Meto), ai kelban ten (Tetun), deskripsi, perdu dengan bunga putih sampai kuning pucat, buah berwarna pink, daun digunakan sebagai bumbu masak kare.
  • Cycas rumphii Miq., nama lokal, fae, feta, nipa fui (Meto), deskripsi, pohon kecil menyerupai palma, tajuk menarik dengan buah menggerombol dalam tandan menggantung, biji merupakan bahan pangan saat paceklik setelah racunnya dihilangkan.
  • Dysoxylum gaudichaudianum (A.Juss.) Miq., nama lokal keolnasa, keolnas metan (Meto), medalasan (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon kecil sampai sedang dengan percagangan menyebar, berbunga dan berbuah menggantung panjang dengan warna bunga putih dan warna kulit buah kuning.
  • Erythrina variegata L., nama lokal nenas, nenfui (Meto), diik, riik (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon sedang gugur daun, berbunga semarak pada pertengahan musim kemarau.
  • Garuga floribunda Decne, nama lokal feob, feu (Meto), feu (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon besar gugur daun dengan pertumbuhan tinggi melebar dan menjulang, berbunga berupa malai di ujung pucuk pada musim kemarau, bunga berwarna putih
  • Maclura cochinchinensis (Lour.) Corner, nama lokal hau molo, manuhain (Meto), deskripsi dengan foto, tumbuhan dengan batang berkayu yang tumbuh bertopang pada tumbuhan lain atau sebagai perdu, batang berduri kayu, bunga putih, buah berubah dari hijau menjadi kuning dan kemudian merah menyala ketika sudah tua, buah dapat dimakan, batang kayu merupakan sumber pewarna kuning
  • Melia azedarach L., nama lokal akmel, kamea, kamel, minea (Mete), lien (Marae), semer, sumar (Tetun), deskripsideskripsi dengan foto, pohon besar gugur daun dengan pertumbuhan tinggi menjulang, berbunga bentuk malai berwarna putih bersemu ungu pada ujung ranting pada musim kemarau.
  • Micromelum minutum Wight & Arn. (unresolved name), nama lokal, deskripsi dengan foto, meruipakan perdu sampai pohon kecil tahan naungan, berbunga majemuk warna putih, berbuah dengan warna merah menyala.
  • Murraya paniculata (L.) Jack, nama lokal kusupneo, muina, usupneo (Meto), ai kemuni (Tetun), deskripsi dengan foto, merupakan perdu sampai pohon selalu hijau dengan daun hijau gelap mengkilap, berbunga putih wangi sepanjang tahun
  • Nauclea orientalis (L.) L., nama lokal taupi, taupi molo (Meto), kabiru, kabiru modok, kabiru mutih (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon besar selalu hijau dengan pertumbuhan tinggi menjulang dan dengan cabang mendatar, berbunga majemuk pada ketiak daun bentuk membulat dengan dasar kuning dan mahkota putih.
  • Pongamia pinnata (L.) Pierre, nama lokal kepoom, sikam, siklelo(k), siklilok, (Meto), kufarok (Tetun), deskripsi, pohon selalu hijau berukuran kecil sampai sedang, percabangan menyebar dengan tajuk rindang, daun hijau mengkilap, bunga pitih bersemu ungu.
  • Pterocarpus indicus Willd., nama lokal matani (Meto), ai na, ai na fetoh, ai na mane (Tetun), deskripsi, deskripsi dengan foto1deskripsi dengan foto2, pohon gugur daun berukuran besar dengan tajuk melebar dan menjulang, berbunga semarak berupa malai dengan mahkota bunga berwarna kuning, pohon penghasil kayu kelas satu.
  • Sterculia foetida L., nama lokal baknietsa, basa, nietsa, nisa, paknites (Meto), bane (Marae), ai bano, nitas (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon sangat besar gugur daun dengan pertumbuhan tinggi menjulang dan cabang mendatar, berbunga dalam marai dengan mahkota bunga merah bertepi putih, buah berbentuk unik berwarna hijau yang akan berubah menjadi merah pada saat tua.
  • Strychnos lucida R. Br., nama lokal kayu ular (Kupang), bilbelu, hau beru, siok kase (Meto), nitain (Tetun), deskripsi dengan foto, perdu sampai pohon kecil selalu hijau dengan cabang menyebar, daun hijau gelap mengkilap, buah berwarna merah mengkilap pada saat sudah tua, batang digunakan sebagai bahan obat.
  • Tecoma stans (L.) Juss. ex Kunth, nama lokal ?, deskripsi dengan foto1, deskripsi dengan foto2, perdu dengan bunga semarak berwarna kuning.
  • Uvaria rufa Blume, nama lokal kokanaba, koknaba, koknaba mone, kokonaba, poknaba (Meto), deskripsi dengan foto, galeri foto, tumbuhan dengan batang berkayu yang tumbuh bertopang pada tumbuhan lain atau sebagai perdu, berbunga merah mencolok, berbuah hijau yang berubah menjadi kuning dan kemudian merah mencolok ketika tua, buah dapat dimakan.
  • Vitex negundo L., nama lokal tastasi (Meto), deskripsi, perdu selalu hijau dengan percabangan menyebar, berbunga sepanjang tahun berbentuk malai pada ujung ranting, bunga berwarna semu ungu.
Jenis-jenis pohon berikut tidak menghasilkan bunga yang semarak, tetapi selalu hijau atau gugur daun dengan bentuk tajuk yang menarik:
  • Acacia leucophloea (Roxb.) Willd., nama lokal besak, binska (Meto), ai arlai (Marae), besak (Tetun); pohon hijau sepanjang tahun dengan kulit batang putih kekuningan dan tajuk berbentuk payung, daun digunakan sebagai pakan.
  • Aegle marmelos (L.) CorrĂȘa, nama lokal dilak, lila(k) (Meto), dilabatu, dilafatu (Tetun), pohon dengan tajuk membulat yang menghasilkan buah unik yang dapat dimakan, juga sebagai tumbuhan obat.
  • Antiaris toxicaria Lesch., nama lokal hau moruk, kalobelo, kelobelo, kerobero, menu (Meto), ai moruk, kemoruk (Tetun), deskripsi dan foto, pohon besar dan tumbuh menjulang, gugur daun pada muncak musim kemarau, menghasilkan getah beracun.
  • Eucalyptus alba Reinw. ex Blume, nama lokal hue (Meto), pie (Marae), bubur (Tetun), deskripsi1deskripsi2, pohon gugur daun berukuran besar dengan tajuk terbuka, tampil unik karena berbatang putih, berbunga warna putih.
  • Exocarpos latifolius R.Br., nama lokal blapieng, blaping, hau papi (Meto), mege (Marae), dulae, tulas (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon kecil selalu hijau, berbuah yang berubah warna menjadi merah pada saat sudah tua, teras kayu wangi menyerupai wangi cendana.
  • Gyrocarpus americanus Jacq., nama lokal foko, foko fafi (Meto), ai mutih, ai nihat (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon besar gugur daun dengan kulit batang putih bersemu kuning, berbunga dalam bentuk malai pada ujung ranting pada musim kemarau, buah jatuh melayang berputar seperti baling-baling helikopter.
  • Casuarina junghuhniana Miq., nama lokal ajao, ajaon, ai jao, ajaub (Meto), deskripsi, pohon besar berdaun jarum selalu hijau, pohon dataran tinggi yang dapat tumbuh beradaptasi di dataran rendah, menimbulkan bunyi khas pada saat tertiup angin.
  • Paramignya trimera (Oliv.) Burkill (unresolved name), kemungkinan adalah Severinia trimera (Oliv.) Swingle (unresolved name), nama lokal aslelok, aslerok, kiwaru, lenok, nonleno (Tetun), foto, perdu berduri dengan pola pertumbuhan menyebar tidak beraturan, merupakan tumbuhan obat.
  • Santalum album L., nama lokal hau meni (Meto), turul (Marae), ai kamilin (Tetun), deskripsideskripsi dengan foto, pohon hemiparasitik dengan percabangan menyebar dan tidak rapat, menghasilkan teras wangi, nama pohon ini dijadikan nama Universitas Nusa Cendana (universitas di pulau cendana).
  • Schleichera oleosa (Lour.) Merr., nama lokal kusapi, usapi (Meto), ai dak, sukabi (Tetun), deskripsi dengan foto, pohon gugur daun berukuran sedang dengan bentuk tajuk yang melebar, bunga muda berwarna meraqh menyala semarak, bunga berupa malai pendek pada ketiak daun pucuk, menghasilkan buah dengan kulit buah hijau berubah menjadi kuning menjelang tua, kayu berkualitas baik sebagai kayu bakar.
  • Sterculia quadrifida R.Br., nama lokal faloak, felolo, fenoo (Meto), nitain (Tetun), deskripsi, pohon berukuran sedang dengan tajuk mengerucut dan berdaun hijau gelap, berbuah dengan bentuk unik berwarna hijau yang berubah menjadi merah menyala ketika tua.
  • Tamarindus indica L., nama lokal tamarin (Kupang) kiu, kiuba (Meto), ai sawal (Marae), sakair, sukair (Tetun), deskripsi, deskripsi dengan foto, pohon gugur daun berukuran besar dengan pertumbuhan tinggi menjulang, berbunga pada puncak musim kemarau mendahului tumbuhnya daun muda, menghasilkan polong untuk bahan membuat asam jawa, bijinya dapat dimakan ketika masyarakat mengalami rawan pangan.
  • Terminalia catappa L., nama lokal kaem (Meto), deskripsi, pohon gugur daun berukuran sedang sampai besar dengan tajuk bertingkat yang terdiri atas cabang-cabang mendatar, berbunga pada ketiak daun oucuk, menghasilkan buah dengan biji yang dapat dimakan.
  • Toddalia asiatica (L.) Lam., nama lokal kismolo, kisan molo, kistun bubu, tunbubu (Meto), deskripsi, perdu berduri yang dengan batang tidak tegak, daun hijau mengkilap.
  • Vitex parviflora A. Juss., nama lokal kayu kula (Kupang), deskripsi, pohon hijau sepanjang tahun berukuran sedang sampai besar dengan batang berkelok, berbunga dalam bentuk malai pada ujung ranting.
  • Vitex pinnata L., nama lokal kareo katu, kareo tasi, kleo, kleob katu (Meto), fulis (tetun), deskripsi.
  • Zanthoxylum rhetsa DC. (unresolved name), nama lokal banaek, banail (Meto), medalasan (Tetun), deskripsideskripsi dengan foto, pohon besar dengan pertumbuhan tinggi menjulang, batang berduri tempel, berbunga pada musim kemarau berupa malai besar pada pucuk, berbuah dengan rasa seperti rasa lada.
  • Ziziphus celtidifolia DC (unresolved name), nama lokal manufunu (Meto), deskripsi, tumbuhan berkayu merambat, batang berduri kayu, bertopang pada tumbuhan lain. 
  • Ziziphus jujuba Mill., lebih dikenal sebagai Ziziphus mauritiana Lam., nama lokal kom (Kupang), kabuka (Meto), kaugehi (Marae), kaigehi, kakehi (Tetun), deskripsi1, deskripsi2, deskripsi3, pohon selalu hijau dengan tajuk membulat dan permukaan daun mengkilap, menghasilkan buah yang dapat dimakan.
  • Ziziphus timoriensis DC, nama lokal fafinakaf, hau sunef, fafinaku, kabun (Meto), kaingasi (Helong), bubur fuik, ai fahi ulu, faulu, sisi (Tetun), deskripsi, pohon selalu hijau berukuran kecil sampai sedang dengan tajuk mengerucut.
Silahkan klik tautan nama ilmiah untuk memeriksa nama ilmiah berlaku, nama sinonim, dan klasifikasi pada situs pemeriksaan nama ilmiah The Plant List.

Jenis-jenis tumbuhan lokal tersebut akan dibibitkan oleh Puslitbang Arboretum dan Cendana. Bibit hasil pembibitan akan digunakan dalam penanaman pohon di halaman kampus Undana melalui program orang tua asuh pohon. Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan bahkan para tamu diharapkan dapat menjadi orang tua asuh pohon lokal dengan mengadakan pohon untuk ditanam melalui Puslitbang Arboretum dan Cendana. Siapapun juga dapat menjadi orang tua asuh pohon dengan cara menyumbangkan bibit, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.

2 komentar:

Trimakasih artikelnya sangat bagus sekali menambah pengetahuan saya belajar seo

Keren sekali Pak Wayan. Terima kasih banyak. Saya ijin share di facebook. Dan bagaimana cara menjadi orang tua asuh pohon itu? Karena kami tidak punya bibit.

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites