Di Kantor Bupati, rombongan diterima oleh Bupati di ruang kerjanya. Pada kesempatan itu Rektor menyampaikan tujuan kunjungan dan menegaskan komitmen Undana untuk membuka program PDD di Kabupaten SBD. Selain itu Rektor juga menegaskan komitmen Undana untuk menyelengggarakan program PPKHB bagi guru-guru di Kabupaten SBD. Juga disampaikan kesempatan yang akan diberikan kepada lulusan SMA/SMK di Kabupaten SBD untuk masuk Undana melalui jalur bakat olahraga dan seni serta jalur masuk Fakultas Kedokteran melalui beasiswa ikatan dinas pemerintah kabupaten. Bupati SBD menyambut baik komitmen Undana tersebut dan berjanji untuk menindaklanjuti. Berkaitan dengan pembukaan program PDD, Rektor dan Bupati bersepakat untuk mencari jalan keluar yang tepat dan aman berkaitan dengan kerjasama pengelolaan dan pendanaan yang selama ini menjadi kendala. Dari ruang kerja Bupati, rombongan berpindah ke ruang Acara Perayaan HUT Dharma Wanita Persatuan Kabupaten SBD untuk makan siang bersama.
Seusai makan siang, rombongan kembali ke ruang kerja Bupati untuk membahas pemantapan program PDD dan program PPKHB serta program kerjasama lainnya. Bupati menyampaikan komitmen penyediaan dana APBD untuk penyelenggaraan program PDD tersebut, tetapi memerlukan pembahasan lebih lanjut mengenai mekanisme penggunaannya. Berkaitan dengan program PPKHB, Kepala Dinas PPO melaporkan jumlah guru yang telah mengikuti program tersebut yang ternyata bahwa persentasenya masih sangat rendah sehingga memerlukan terobosan untuk meningkatkannya. Selain itu juga dibahas penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Daerah (RPJMD) yang harus disusun Bupati dalam waktu paling lambat 3 bulan setelah pelantikan dan dukungan Undana terhadap program peningkatan produksi ternak di Kabupaten SBD melalui inseminasi buatan dan penyediaan hijauan makanan ternak. Pada kesempatan tersebut PR IV menyampaikan permasalahan penyakit darah pada tanaman pisang yang diisukan menyebabkan orang meninggal dunia. Menanggapi hal tersebut, Bupati mengharapkan agar Undana berkenan membantu. Rektor menyampaikan bahwa Undana akan menindaklanjuti dengan membentuk tim khusus penyusunan RPJMD dan akan mengirimkan dua orang tenaga ahli untuk mengumpulkan informasi lebih rinci mengenai keberadaan penyakit darah pada tanaman pisang tersebut.
Pertemuan kemudian dilanjutkan di ruang rapat untuk membahas program PPKHB bersama staf Dinas PPO dan dengan dihadiri oleh sejumlah kepala sekolah. Pada kesempatan tersebut Rektor kembali menyampaikan komitmen Undana untuk membuka program PDD dan program PPKHB di Kabupaten SBD serta program bagi lulusan SMA/SMK Kabupaten SBD untuk masuk Undana melalui jalur khusus bakat dalam bidang olahraga dan seni serta masuk Fakultas Kedokteran melalui beasiswa ikatan dinas pemerintah kabupaten. Selanjutnya Rektor meminta PR I untuk memaparkan mekanisme penyelenggaraan program PPKHB selama ini dan upaya yang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi guru dari Kabupaten SBD dalam program tersebut. PR I menggarisbawahi partisipasi guru yang persentasenya masih sangat rendah dan meminta komitmen Dinas PPO untuk meningkatkannya untuk memenuhi ketentuan pemerintah mengenai penuntasan program tersebut pada 2015. Mananggapi hal tersebut, Kepala dan staf Dinas PPO berjanji akan melakukan terobosan untuk memenuhi ketentuan tersebut.
Keesokan harinya rombongan bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Kabupaten SBD yang berkenan hadir di hotel. Wakil Ketua DPRD menyampaikan permohonan maaf tidak berkesempatan hadir pada pertemuan dengan Bupati dan ingin memperoleh informasi mengenai hal-hal yang telah disepakati pada hari sebelumnya. Menanggapi hal tersebut Rektor menyampaikan dapat memaklumi ketidakhadiran Wakil Ketua DPRD sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bupati. Rektor menyampaikan komitmen mengenai pembukaan program PDD, pemantapan program PPKHB, penyusunan RPJMD, peningkatan produksi ternak melalui inseminasi buatan dan penyediaan hijauan makanan ternak, dan penanggulangan penyakit darah pada tanaman pisang. Wakil Ketua DPRD menyampaikan bahwa akan lebih mantap bila pada pertemuan dengan Bupati langsung dibahas mekanisme pelaksanaannya, tetapi bila hal tersebut belum dibahas, Wakil Ketua akan membantu mengawal pembahasan mekanisme pelaksanaannya.
Pada perjalanan kembali ke Kupang, rombongan secara kebetulan bertemu dengan Bupati Sumba Barat yang ketika itu dalam perjalanan dinas ke Kupang. Bupati menyampaikan kepada Rektor bahwa bila program PDD tidak dapat dibuka di Kabupaten SBD, Kabupaten Sumba Barat siap untuk menjadi lokasi pengganti. Menanggapi hal tersebut Rektor menyampaikan bahwa hal yang sama juga disampaikan oleh Bupati Sumba Timur, tetapi itu tidak mudah mengingat diperlukan ijin dari kementerian. Rektor berjanji akan menggalang kerjasama dalam bidang lain dengan Kabupaten Sumba Barat, khususnya program PPKHB, penerimaan mahasiswa melalui jalur khusus, dan dukungan pengembangan pertanian dan peternakan.
Keberangkatan ke Kupang mengalami penundaan lama karena turun hujan sangat lebat sehingga pesawat tidak dapat mendarat dan rombongan harus menunggu kedatangan pesawat berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar