PR IV Undana Bidang Kerjasama dan Alumni periode 2014-2018 dijabat oleh I Wayan Mudita. Pak Wayan, demikian ia biasa dipanggil, menyelesaikan pendidikan S1 bidang perlindungan tanaman di Universitas Mataram pada 1984. Setelah bergabung dengan Undana sebagai dosen pada Fakultas Pertanian pada 1986, meneruskan pendidikan bidang plant pathology di McGill University, Montreal, Canada. Setelah menyelesaikan pendidikan S2, kembali bekerja sebagai dosen, sementara istrinya, Supaihwati, yang juga seorang dosen di Undana, meneruskan pendidikan S2 di Universitas Brawijaya, Malang. Sementara mengikuti pendidikan S2, istrinya meninggal dunia pada 1995. Sebagai orang tua tunggal, Pak Wayan memutuskan untuk memprioritaskan memberikan perhatian kepada ketiga putri dan putranya, sampai kemudian menikah dengan Ida Ayu Lochana Dewi pada 2012.
Aktif meneliti, karirnya berkisar di dalam kelembagaan penelitian, mulai dari Sekretaris Pusat Studi Lingkungan (1996-1997), kemudian Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam (1997-2003), dan terakhir Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Arboretum (2006-2009). Pada 2009 mendapat tawaran untuk melanjutkan studi S3 dengan beasiswa dari Cooperative Research Centre (CRC) for National Plant Biosecurity (sekarang CRC Plant Biosecurity), Australia, di Charles Darwin University, Darwin, dan selesai tahun 2014, dengan tesis mengenai tatakelola ketahanan hayati jeruk keprok soe di Timor Barat, khususnya mengenai peranan kebijakan pemerintah daerah setempat dalam kaitan dengan kemunduran jeruk keprok soe yang sebelumnya merupakan komoditas unggulan daerah setempat.
Pak Wayan mengampu matakuliah S1 pada minat Perlindungan Tanaman, program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Undana, di antaranya Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, Kebijakan Perlindungan Tanaman, Ilmu Gulma, Pengendalian Hayati, dan Epidemiologi Penyakit Tumbuhan, yang semuanya dapat diakses secara online. Untuk mahasiswa program studi Agroteknologi secara keseluruhan, matakuliah yang diampu adalah Metode Ilmiah. Untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, Pak Wayan menyediakan blog khusus Sumberdaya Skripsi. Melalui berbagai kesempatan Pak Wayan senantiasa mendorong mahasiswa untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran maupun penelitian, misalnya dengan cara mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan program aplikasi sistem informasi geografik (OpenJump, SAGA, dan QGIS), pemanfaatan teknologi pesan singkat seperti Frontline SMS, dan pemanfaatan program aplikasi seperti CyberTracker, Kobo Toolbox, dan Open Data Kit untuk pengumpulan dan analisis data penelitian lapangan.
Pak Wayan pernah memperoleh berbagai dana hibah penelitian kompetitif, mulai dari penelitian dosen muda, penelitian hibah bersaing, dan penelitian strategis nasional dari Ditjen Dikti, hibah penelitian lingkungan hidup dari Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, dan penelitian Riset Unggulan Terpadu dari Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi. Selain itu, ia juga sering melaksanakan penelitian kerjasama dengan sumber dana dari AusAID, ACIAR, World Bank, dan World Vision, selain juga sebagai konsultan lepas untuk proyek-proyek yang didanai oleh USAid, Winrock International, dan BirdLife International. Minat penelitian Pak Wayan mula-mula adalah perlindungan tanaman, tetapi kemudian bergeser ke masalah-masalah lingkungan hidup dan terakhir terfokus pada masalah-masalah tatakelola (governance) perlindungan tanaman dan lingkungan hidup. Pada saat ini menjadi anggota penelitian mengenai dampak penambangan skala kecil terhadap lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat, penelitian kerjasama yang didanai AusAID dengan melibatkan CDU, ANU, Undana, dan Unhalu, berlokasi di Timor Barat, NTT, dan Sulawesi Tenggara.
Hasil penelitian Pak Wayan telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, di antaranya Plant Disease, dan dalam buku serta dipresentasikan dalam seminar ilmiah nasional maupun internasional. Buku termutakhir yang telah diterbitkan adalah Managing Biosecurity Across Borders (diterbitkan oleh Elsevier, New York) dan Revisitasi Lahan Kering yang ditulis bersama dengan Prof. Fred L. Benu (diterbitkan oleh JP Press, Jakarta). Saat ini sedang menyiapkan buku teks mengenai dasar-dasar perlindungan tanaman dan mengenai epidemiologi penyakit tumbuhan.
Pak Wayan menyenangi kegiatan di luar ruangan (outdoor), terutama yang berkaitan dengan menjelajah alam liar untuk mengagumi keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan tanaman yang sekarang berlokasi di sekitar gedung PPLHSA di belakang gedung rektorat lama dibangunnya bersama dengan alm. Dr. Ataupah, MA, seorang antopolog ekologi yang sangat menyenangi hutan dan tumbuhan. Kesenangan Pak Wayan terhadap penjelajahan alam liar telah membawanya ke berbagai kawasan hutan di Timor Barat, Timor Leste, Alor dan Pantar, dan Flores. Pak Wayan bahkan ikut berperan dalam penetapan kawasan hutan di kawasan paling timur Pulau Timor, yaitu di Distrito Lautem, Timor Leste, menjadi Taman Nasional Nino Konis Santana. Ia sangat mengkhawatirkan kerusakan hutan yang terus meningkat, termasuk kerusakan hutan (1 dan 2) di kampung halamannya sendiri, Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana, Bali.
I Wayan Mudita dilantik sebagai Pembantu Rektor IV Undana pada 20 Juni 2014 oleh Rektor Prof. Fred Benu di Aula Rektorat Lama Undana.
Managing Biosecurity Across Borders |